Mencari aksi seru lainnya?

SBOTOP memiliki banyak hal untuk Anda

Kunjungi www.sbotop.com
untuk melihat game menarik dan penawaran eksklusif

Untuk informasi lebih lanjut:
Email kami di [email protected]

KUNJUNGI SEKARANG

SBOTOP APP Welcome Freebet – ID

Deretan Momen Terbaik di Euro 2020

Euro 2020 telah ditutup dengan Italia mengangkat trofi juara di Wembley Stadium. Gli Azzurri mengalahkan Inggris melalui adu penalti setelah menjalani pertandingan selama 120 menit termasuk babak tambahan yang berakhir imbang 1-1.

Hal itu menandai gelar Euro kedua untuk Italia. Sementara itu, Inggris kembali menelan kekecewaan di turnamen besar sekaligus memperpanjang paceklik trofi sejak tahun 1966.

Akan tetapi berakhirnya final Euro 2020 juga menjadi penanda bagaimana banyak momentum terbaik di turnamen empat tahunan tersebut. Apa sajakah itu?

 

GOL INDAH PATRIK SCHICK

Dalam pertandingan yang sulit, Patrik Schick menciptakan sebuah momen yang tak terlupakan dalam sejarah Euro.

Seringkali gol dari tengah lapangan disebabkan oleh kiper tim lawan yang dalam posisi terlalu maju dibandingkan finishing yang sangat baik, tetapi apa yang dilakukan Patrik Schick benar-benar berbeda. Yang juga menguntungkan dia adalah selain fakta melakukan tembakan pertama kali, juga memiliki teknik yang mengesankan.

Di sisi lain, kiper Skotlandia David Marshall sudah salah langkah dan tidak bisa memprediksi kalau tembakan dari jarak jauh itu bakal akurat.

 

GOL BUNUH DIRI MARTIN DBRAVKA

Mungkin ini jadi gol bunuh diri yang cukup konyol sepanjang gelaran Euro 2020. Apa alasannya?

Bermula dari pemain Slovakia yang salah umpan dan pemain Spanyol melepaskan tembakan dan bola membentur mistar gawang, lalu Martin Dbravka mencoba menepis bola namun malah masuk ke gawangnya sendiri.

Uniknya, tepisan kiper Slovakia itu mirip dengan melakukan smash di olahraga voli. Dan setelah gol tersebut, muncul berbagai pendapat yang salah satunya Dbravka sengaja melakukan gol bunuh diri karena sesuatu.

 

SWISS KEJUTKAN PERANCIS

Pertandingan ini menghasilkan apa yang bisa disebut ‘khas turnamen’. Dalam pertandingan klasik antara David vs Goliath di babak 16 besar, Perancis memasuki Euro 2020 sebagai favorit. Nama-nama dalam skuat mereka bisa menyakiti semua lawan. Mereka juga termasuk dalam ‘grup neraka’ dan tak terkalahkan meskipun penampilannya tidak begitu bagus. Sementara itu, Swiss memasuki pertandingan sebagai tim yang beruntung karena finish di Grup A dibelakang Italia dan Wales.

Swiss menunjukkan penampilan mengejutkan saat Haris Seferovic menjadi inspirasi. Ricardo Rodriguez memiliki peluang emas untuk menggandakan keunggulan mereka dari titik penalti di babak kedua namun gagal memanfaatkannya.

Setelahnya, Perancis menunjukkan permainan yang padu dan menjadi mimpi buruk Swiss. Karim Benzema mencetak dua gol dalam waktu empat menit untuk membalikkan keadaan. Paul Pogba mencetak gol untuk memberi mereka keunggulan 3-1 tepat 15 menit sebelum pertandingan usai.

Dalam situasi itu, Swiss tampaknya akan gugur namun Haris Seferovic memberikan harapan sehingga pertandingan berlanjut ke babak tambahan.

Setelah 2 x 15 menit, pertandingan diputuskan melalui adu penalti. Sembilan tendangan penalti terjadi dan kejutan terjadi di akhir saat Kylian Mbappe gagal mengeksekusi penalti dengan baik yang membuat Swiss melenggang ke babak berikutnya.

 

DENMARK MEMBALIKKAN KEADAAN

Denmark datang ke turnamen dengan sedikit harapan dan status kuda hitam. Peluang mereka mendapat masalah besar ketika Christian Eriksen pingsan di lapangan karena serangan jantung di pertandingan pembuka melawan Finlandia.

Negara Skandinavia itu kehilangan permainan terbaik ketika pertandingan dilanjutkan. Akan tetapi mereka menunjukkan karakter yang luar biasa dalam pertandingan berikutnya melawan Belgia meskipun berakhir dengan kekalahan.

Mereka membutuhkan keajaiban untuk lolos dari babak penyisihan grup dan mereka melakukannya melawan Rusia. Mikkel Damsgaard dan Joakim Maehle membawa Denmark lolos ke babak gugur sebagai tim peringkat tiga terbaik.

Kemudian mereka menang atas Wales di babak 16 besar dengan skor 4-0. Selanjutnya, mereka menang 2-0 atas Republik Ceko dan mencapai semifinal.

Banyak yang bertanya-tanya apakah ini bisa menjadi pengulangan Euro 1992, saat Denmark memasuki turnamen sebagai wildcard dan menjadi kejutan dengan memenangkan trofi.

Dan saat melawan Inggris di semifinal, Denmark sebenarnya mengawali pertandingan dengan baik saat Mikkel Damsgaard mencetak gol melalui tendangan bebas. Namun, mereka gagal mempertahankan keunggulan saat Raheem Sterling memaksa Simon Kjaer mencetak gol bunuh diri dan Harry Kane memastikan Inggris melangkah ke final.

 

CRISTIANO RONALDO CETAK REKOR BARU

Cristiano Ronaldo cetak rekor baru di Euro 2020
Cristiano Ronaldo jadi pencetak gol terbanyak di Euro 2020

Cristiano Ronaldo memiliki banyak misi jelang Euro 2020. Salah satunya adalah dia bertujuan melewati rekor Michel Platini (sembilan gol) sebagai pencetak gol terbanyak di Euro. Ronaldo ingin menjadi pencetak gol terbaik dan juga mempertahankan gelar negaranya di Euro. Dia menciptakan sepotong sejarah lain saat diturunkan dalam pertandingan dan menjadi pesepakbola pertama dalam sejarah Euro yang bermain di lima edisi berbeda.

Dia berusaha membuat kesempatan lebih menyenangkan dengan mencetak satu atau dua gol. A Selecao menghadapi Hungaria dengan cara yang bagus. Pertandingan sempat imbang selama 80 menit sebelum tendangan Raphael Guerreiro memberi mereka keunggulan.

Kemudian datang momen untuk Cristiano Ronaldo saat Rafa Silva dilanggar di kotak penalti. Ronaldo menjadi eksekutor dan berhasil mencetak gol ke-10 di Euro. Dia menambahkan satu gol lagi untuk mengakhiri malam dengan total 11 gol.

Setelahnya, dia semakin meninggalkan Platini dengan menambahkan tiga gol dalam dua pertandingan berikutnya. Ronaldo mengakhiri turnamen dengan lima gol dan satu assist sehingga meraih penghargaan Sepatu Emas. Namun sayangnya Portugal gagal mempertahankan gelar juara.

 

PEDRI JADI PEMAIN MUDA TERBAIK

Pada usia 18 tahun, Pedri tiba-tiba mengguncangkan dunia sepak bola. Dia adalah gelandang tim nasional Spanyol dan Barcelona yang memiliki keunggulan dalam hal penguasaan bola dan mendikte permainan layaknya Xavi dan Iniesta.

Selama 90 menit waktu normal di semifinal melawan Italia, Pedri benar-benar mendistribusikan banyak umpan dan kontribusinya sangat besar saat membawa Spanyol melangkah jauh.

Mau tahu berita terbaru dan segala hal terkait Euro 2020? Simak update terbaru hanya di SBOTOP.

 

●●●

Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan

Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan

Ikuti kami di Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube

Chat Langsung