Premier League memiliki salah satu jendela transfer musim dingin yang cukup sibuk kali ini, dengan Tottenham Hotspur dan Everton termasuk dua dari sekian banyak klub yang sangat aktif melepas dan merekrut pemain.
Kedua klub itu akhirnya membuat salah satu transfer musim dingin yang paling menonjol pada hari batas waktu, saat Dele Alli datang ke Goodison Park dengan status bebas transfer yang bisa naik menjadi 40 juta poundsterling berdasarkan kinerja lainnya.
Setelah tampil luar biasa dan namanya dikenal publik saat ia pindah dari MK Dons ke Tottenham Hotspur, Dele Alli yang saat ini berusia 25 tahun telah mengalami penurunan performa yang tajam dalam beberapa musim terakhir.
Bisakah kepindahan ke Everton membuat gelandang berbakat asal Inggris itu menghidupkan kembali karirnya yang merosot dan menemukan kembali sentuhan ajaibnya? Simak ulasan dari SBOTOP di bawah ini.
PERNAH MENJADI ‘WONDERKID’ YANG DIGADANG-GADANG JADI BINTANG SEPAK BOLA DUNIA
Beberapa tahun yang lalu, Dele Alli disebut-sebut sebagai calon bintang sepak bola dari Inggris berikutnya, dan itu tampaknya memang sangat beralasan. Dia pertama kali mengukuhkan namanya di usia 18 tahun dengan MK Dons pada musim 2014/2015, mencetak 16 gol dengan sembilan assist untuk klubnya saat itu yang berkompetisi di League One.
Musim yang fantastis itu membuatnya pindah ke Tottenham Hotspur dengan harga yang tinggi, dan dia membuktikan bahwa tag harga itu sesuai dengan mencetak 10 gol dengan sembilan assist di musim debutnya bersama Spurs di Premier League.
Alli bahkan tampil lebih baik di musim keduanya pada 2016/2017 saat ia mencetak 18 gol – keenam terbanyak di liga – dengan tujuh assist untuk membantu Spurs finish kedua, hasil terbaik di klasemen Premier League dalam sejarah mereka.
Dele Alli memiliki keterampilan yang cukup unik dengan memadukan visi yang tajam untuk mencetak gol dan masuk ke kotak penalti lawan dengan sedikit kreativitas serta kemauan untuk bekerja keras dalam membantu pertahanan dan menekan dari posisi ‘nomor 10’, yang membuatnya sangat diandalkan dalam sistem Mauricio Pochettino.
Dele Alli memiliki musim yang bagus dengan sembilan gol dan 10 assist pada 2017/2018. Dia telah mendapatkan 33 caps untuk tim nasional Inggris pada usia 22 tahun dan menjadi starter untuk The Three Lions di babak gugur Piala Dunia 2018.
Berdasarkan penampilannya yang luar biasa dalam beberapa musim, sepertinya Dele Alli akan terus menjadi andalan klub dan negara untuk satu dekade berikutnya.
KEMEROSOTAN PERFORMA SECARA TIBA-TIBA
Namun keadaan berubah pada musim berikutnya setelah Piala Dunia. Dele Alli hampir tidak berpengaruh pada kesuksesan Tottenham Hotspur meskipun mereka kembali finish empat besar klasemen dan membuat langkah mengejutkan ke final Liga Champions UEFA.
Dele Alli sedikit berkembang di bawah asuhan Jose Mourinho karena mampu mencetak delapan gol dan empat assist hanya dalam 25 penampilan Premier League. Tapi dia berselisih dengan Mourinho pada musim berikutnya sehingga hanya tampil tujuh kali sebagai starter dalam 15 penampilan Premier League, titik balik bagaimana pemain asal Inggris tersebut sulit untuk bangkit.
Jose Mourinho mengungkapkan rasa tidak senangnya pada Dele Alli karena kemalasannya saat berlatih, dan itu juga yang mungkin sangat berperan dalam perselisihannya dengan si pemain. Dele Alli juga memiliki beberapa masalah di luar lapangan, yang sepertinya mempengaruhi penampilannya di pertandingan sepak bola.
PELUANG BARU DI SISI BIRU MERSEYSIDE
Setelah beberapa musim terakhir yang mengecewakan di Tottenham Hotspur, Dele Alli sepertinya solusi terbaik untuk melanjutkan karirnya dan membuat awal baru di tempat lain. Everton adalah tim yang dibela pemain asal Inggris itu berikutnya, dan di atas kertas, sepertinya sisi biru Merseyside adalah tempat yang ideal baginya untuk membangkitkan karir.
Dele Alli akan dilatih Frank Lampard yang memang baru didatangkan Everton, yang sepertinya menjadi keuntungan. Sebagai pemain, Lampard memiliki gaya bermain yang mirip dengan Alli dalam hal menerobos masuk ke area penalti lawan, jadi eks-pemain Chelsea itu seharusnya paham bagaimana cara mengeluarkan potensi terbaik Alli. Dan secara defensif, Lampard suka menerapkan sistem tekanan tinggi, yang juga cocok untuk kualitas fisik Alli.
Tentu saja, keberhasilan atau kegagalan Dele Alli di Everton masih tergantung pada kesediaannya untuk berkomitmen dan bekerja keras agar kembali ke puncak yang sempat diraihnya beberapa tahun lalu. Dan dengan The Toffees masih dalam situasi sulit di dekat zona degradasi, Lampard pasti akan menunjukkan ketegasan jika Dele Alli bersikap buruk seperti di Tottenham Hotspur sebelumnya.
Donny van de Beek, yang juga datang ke Everton selama jendela musim dingin, memainkan posisi yang mirip dengan Dele Alli dan akan sangat membutuhkan waktu bermain setelah periode buruk bersama Manchester United.
Tapi kesepakatan Dele Alli tanpa diragukan lagi merupakan pertaruhan yang berharga bagi Everton. Di usianya yang baru 25 tahun, Dele seharusnya masih memiliki banyak tahun bagus yang tersisa dalam dirinya, dan bakat yang dia tunjukkan jelas sepadan dengan risikonya.
Kombinasi Dele Alli, Dominic Calvert-Lewin dan Richarlison di lini depan berpotensi cukup istimewa. Dan jika semuanya berhasil, peluang Everton bertahan di Premier League musim ini seharusnya cukup bagus.
Saat inilah waktu yang tepat bagi Dele Alli untuk membuktikan kualitasnya dan kembali membenarkan bahwa dia adalah bintang masa depan Inggris, dan juga demi masuk skuat The Three Lions di Piala Dunia 2022.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan