Javi Gracia menjelaskan bagaimana ia berambisi menjaga Leeds United tetap berada di Premier League setelah kemenangan pertamanya sebagai manajer melawan Southampton. Gol tunggal Junior Firpo di babak kedua membawa Leeds United meraih kemenangan 1-0 dalam pertarungan degradasi yang sangat penting dan mengangkat mereka keluar dari zona bahaya.
Gol pertama Junior Firpo di Premier League bagi The Whites membangkitkan semangat di Elland Road dan memastikan mereka menghindari rekor dengan gagal meraih kemenangan dalam 11 pertandingan Premier League.
Javi Gracia, yang diangkat sebagai pengganti permanen Jesse Marsch pekan lalu, mengatakan usai pertandingan: “Saya suka gaya bermain ofensif. Saya ingin menciptakan banyak peluang. Tapi ketika saya datang ke sini, dan melihat tidak hanya pertandingan, tetapi juga statistiknya, saya berpikir akan lebih baik bagi tim untuk menemukan keseimbangan yang baik – bertahan dan menyerang – dan akhirnya kami meraih clean sheet. Saya pikir ini adalah cara terbaik untuk tumbuh.”
“Kami mempersiapkan diri sebanyak mungkin, mencoba untuk solid, kompak, bekerja pada pertandingan dan menunggu saat terbaik kami. Saya pikir kami melakukannya,” tambah manajer berusia 52 tahun asal Spanyol itu.
Rencana permainan Jesse Marsch menempatkan penekanan pada serangan yang bertahap, terbukti tidak berhasil dan dia dipecat setelah kurang dari satu tahun menjabat. Pertahanan Leeds United terlalu mudah ditembus, baik dalam transisi maupun dari tendangan pojok, selama dilatih pria asal Amerika Serikat itu. Javi Gracia, yang juga pernah menjadi pelatih Malaga dan Valencia, senang timnya tidak kebobolan.
“Saya pikir kami menemukan keseimbangan yang baik untuk bertahan dengan baik, mendapatkan clean sheet, dan pada saat yang sama menyerang dengan cara yang kami bisa. Kami mencoba menciptakan peluang lebih banyak. Saya pikir tidak ada yang menciptakan banyak peluang, tetapi ini adalah permainan yang kami inginkan dan hasilnya bagus untuk kami,” tambah pria Spanyol berusia 52 tahun itu.
Selanjutnya untuk Leeds United adalah pertandingan putaran kelima Piala FA melawan Fulham, sebelum mereka melanjutkan pertarungan degradasi melawan Chelsea pada akhir pekan ini. Dan dalam artikel ini, SBOTOP membahas lebih banyak tentang Javi Gracia.
JAVI GRACIA KURANG TIDUR DEMI MENYELAMATKAN LEEDS UNITED
Javi Gracia mengungkapkan bahwa ia hanya tidur selama “dua atau tiga jam” setiap malam saat merancang sebuah rencana untuk menyelamatkan Leeds United dari degradasi dan pria asal Spanyol itu tampaknya terbuka untuk mengubah gaya pressing tim yang menjadi ciri khas dalam beberapa tahun terakhir.
Mantan manajer Watford dan pelatih Valencia tersebut diumumkan sebagai pengganti Jesse Marsch pekan lalu, tetapi dampaknya terhambat karena aturan visa pasca-Brexit menentukan bahwa ia harus menunggu hingga hari Jumat lalu untuk menerima izin kerja.
Dengan kontrak yang “fleksibel” dan awalnya hanya berlangsung hingga akhir musim ini, Javi Gracia harus memastikan Leeds United meraih kemenangan pertama dalam 11 pertandingan Premier League ketika melawan Southampton yang berada di dasar klasemen. Dan hasilnya pun terbukti.
Jelang pertandingan itu, Javi Gracia sempat mengungkapkan: “Saya belum bisa memberi Anda informasi yang pasti (tentang mengubah gaya bermain). Tetapi saya suka berbagai tim yang bermain dengan cara yang berbeda. Saya terbuka untuk menemukan cara para pemain saya tampil. Tim ini kebobolan gol dan kami perlu meningkatkan itu. Tetapi ada beberapa hal yang berbeda yang perlu ditingkatkan juga. Saya tahu kami tidak punya banyak waktu tetapi kami perlu memberikan solusi kepada para pemain. Beberapa hari terakhir ini sangat sibuk. Hal itu membuat saya hanya tidur selama dua atau tiga jam.”
Dapat diasumsikan bahwa perubahan potensial terhadap gaya bermain pressing tinggi yang diperkenalkan oleh Marcelo Bielsa dan dilanjutkan oleh Jesse Marsch telah menjadi salah satu hal yang membuat Javi Gracia sulit tidur.
“Saya harus cerdas. Saya tahu kami harus mengubah beberapa hal tetapi pada saat yang sama, para pemain tidak punya waktu untuk mengambil terlalu banyak informasi. Bagian psikologis juga penting, tetapi saya pikir para pemain percaya diri. Saya pikir semua orang tahu potensi skuat ini dan semangat serta komitmen mereka. Mereka membutuhkan hasil yang bagus untuk mengubah dinamika,” tambah manajer asal Spanyol itu.
Javi Gracia pun tidak terlalu khawatir tentang durasi kontraknya yang singkat.
“Tidak mudah bagi kami pelatih (manajer), mungkin Anda tinggal selama satu pertandingan atau seumur hidup. Tetapi saya ingin mencoba membantu tim ini. Saya tidak ingin berada di sini hanya karena saya punya kontrak. Saya mencari kesempatan seperti ini. Saya mendapat sambutan yang hangat dan saya sangat bersemangat dan juga berterima kasih. Saya ingin memberikan hasil yang baik untuk semua orang. Ketika saya selesai dengan pekerjaan di Watford, saya tidak tahu apakah saya akan memiliki kesempatan lain di Premier League. Jadi ketika (kesempatan) ini muncul, saya tidak memiliki keraguan,” pungkas Javi Gracia.
PRESTASI JAVI GRACIA DI DUNIA KEPELATIHAN
Menjalani karir di dunia kepelatihan sejak tahun 2004, Javi Gracia memiliki sejumlah prestasi yang dianggap cukup bisa mengangkat Leeds United musim ini. Diantaranya adalah sebagai berikut:
- Pontevedra: Segunda Division B (2006/2007)
- Cadiz: Segunda Division B (2008/2009)
- Watford: Runner-up Piala FA (2018/2019)
- Al Sadd: Juara Qatar Stars League (2021/2022)
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan