Serie A musim 2023/2024 telah berlangsung 12 pekan, dimana ada banyak hal menarik untuk dibahas mulai pemain yang membuat kontribusi besar untuk timnya hingga posisi klub-klub yang terancam di klasemen. Dan berikut adalah ulasan SBOTOP tentnag Pemain Terbaik Serie A di Bulan Oktober serta klub apa saja yang posisinya tidak aman.
LAUTARO MARTINEZ, PEMAIN TERBAIK SERIE A DI BULAN OKTOBER
Penghargaan EA SPORTS FC Player Of The Month (Pemain Terbaik Serie A) untuk bulan Oktober telah diberikan kepada pemain Inter Milan, Lautaro Martinez. Penghargaan itu diserahkan selama acara pra-pertandingan antara Inter Milan vs Frosinone pada pekan lalu di Giuseppe Meazza.
Lautaro Martinez menjadi pemain yang paling banyak dipilih oleh para penggemar lewat laman resmi EA Sports. Dimana dalam pemungutan suara yang mencakup Gleison Bremer (Juventus), Khvicha Kvaratskhelia (Napoli), Riccardo Orsolini (Bologna), Christian Pulisic (AC Milan), Matias Soulé (Frosinone).
Enam pemain terbaik bulan Oktober dipilih dengan mempertimbangkan analisis lanjutan dari Stats Perform, yang dibuat dari data pemantauan yang direkam dengan sistem Hawk-Eye. Sistem penilaian, yang dipatenkan pada tahun 2010 dengan K-Sport dan secara ilmiah divalidasi, tidak hanya mempertimbangkan data statistik dan peristiwa teknis, tetapi juga data posisional. Ini memungkinkan untuk menganalisis aspek penting seperti pergerakan tanpa bola dan dengan demikian pergerakan optimal, pilihan permainan, dan kontribusi terhadap efisiensi teknis dan fisik tim, yang memungkinkan evaluasi kinerja yang objektif dan kualitatif. Untuk perhitungan akhir, dipertimbangkan pertandingan dari pekan ke-7 hingga ke-10 Serie A Made in Italy 2023/2024.
“Awal musim Lautaro Martinez sungguh mengesankan. Striker Argentina ini (Lautaro Martinez) kini menjadi pemain papan atas, dengan angka luar biasa dan kepemimpinan yang dikonfirmasi dengan ban kapten Inter. Enam gol dalam empat pertandingan pada bulan Oktober, beberapa di antaranya dengan kualitas teknis yang baik, telah membawa Nerazzurri ke posisi pertama di Serie A TIM dan membuat Lautaro menjadi pemimpin daftar pencetak gol,” kata Luigi De Siervo sebagai CEO Lega Serie A.
3 TIM DALAM ANCAMAN DEGRADASI
Setelah 12 pertandingan, kita menemukan Salernitana, Hellas Verona, dan Cagliari berada di tiga terbawah klasemen. Mereka siap untuk membalikkan situasi setelah jeda internasional selesai dan keluar dari zona bahaya, menuju zona aman di Serie A. Empoli dan Udinese juga terlibat dalam perjuangan ini.
Dimulai dari paling bawah, Salernitana saat ini berada di dasar klasemen dengan koleksi lima poin, lima imbang, tujuh kekalahan, dan belum ada kemenangan, meskipun memiliki kualitas dan keinginan untuk berbalik setelah awal musim yang sulit. Granata perlu mendapatkan poin untuk menutup celah dan keluar dari zona degradasi. Target ini hanya berjarak lima poin (Empoli dengan 10 poin) dan oleh karena itu tidak mungkin bagi Candreva dkk masih berpeluang berbuat sesuatu, terlebih dengan kehadiran Filippo Inzaghi di kursi kepelatihan.
Dari mentalitas hingga perubahan formasi, pelatih kelahiran Piacenza telah mencoba mengeluarkan sisi Salernitana yang berbeda, dengan tanda-tanda positif pertama sudah muncul dalam pertandingan babak 32 besar Coppa Italia melawan Sampdoria, di mana mereka menang 4-0. Namun, kemenangan tidak terjadi dalam Serie A sejak 27 Mei. Dalam pertandingan terakhir melawan Sassuolo, Salernitana memulai dengan baik karena mencetak gol di babak pertama, dan kemudian menggandakan keunggulan. Sayangnya, itu tidak berlangsung lama karena Neroverdi memberikan perlawanan di Reggio Emilia dan pertandingan berakhir 2-2. Secara total, mereka telah mencetak delapan gol, empat di antaranya dicetak oleh Boulaye Dia. Mereka juga memiliki rekor pertahanan terburuk bersama dengan Cagliari, setelah kebobolan 24 gol.
Di posisi ke-19 adalah Hellas Verona, setelah awal yang sangat baik dengan dua kemenangan dari dua pertandingan (melawan Empoli dan AS Roma), secara dramatis menurun, hanya meraih dua poin dari 10 pertandingan terakhir. Ini adalah tren yang Hellas Verona ingin hentikan, setelah kalah dalam lima pertandingan beruntun di Serie A, yang terakhir dikalahkan oleh Genoa (0-1).
Gialloblu telah mencetak tujuh gol dan kebobolan 16 gol sejauh musim ini, dengan jeda internasional datang tepat pada waktunya untuk berkumpul kembali dan mencoba menyusun kembali susunan yang kurang. Dibandingkan dengan tahap yang sama musim lalu, Hellas Verona memiliki tiga poin lebih baik (delapan dibandingkan dengan lima), tetapi skuat asuhan Baroni sekarang membutuhkan poin demi ke zona aman.
Namun, dengan semangat dan pengalaman pelatih hebat seperti Claudio Ranieri, kita menemukan Cagliari yang baru saja promosi di peringkat ketiga dari bawah dengan koleksi sembilan poin. Setelah tidak meraih kemenangan dalam sembilan pertandingan teratas, mereka akhirnya memecah kebuntuan pada pekan ke-10 melawan Frosinone. Tim Sardinia melakukan comeback sensasional, memberikan sukses pertama mereka musim ini kepada para penggemar mereka. Semua itu terjadi di Unipol Domus, dimana Cagliari tertinggal tiga gol, sebelum Oristanio memberikan harapan pada menit ke-72, Makoumbou kemudian mencetak gol dan Leonardo Pavoletti mencetak brace yang menentukan, seperti yang sering terlihat saat mencetak gol kemenangan dalam final play-off Serie B yang menandai kembalinya Cagliari ke kasta tertinggi sepak bola Italia musim lalu.
Dua gol dari mantan penyerang Livorno tersebut benar-benar membuat para penggemar bersorak. Ini adalah hari yang emosional bukan hanya untuk kemenangan pertama musim ini di Serie A, tetapi juga karena pertandingan ke-200 Pavoletti untuk klub Sardinia.
Setelah itu, Cagliari berhasil meraih kemenangan kedua berturut-turut, kali ini melawan Genoa (2-1), sementara pada pertandingan ke-12 mereka kalah tipis 1-2 di markas Juventus. Meskipun berada di peringkat ke-18 dalam klasemen, Rossoblù ini tiba pada jeda internasional dengan konsistensi, ritme, dan lebih banyak kesadaran diri.
Sementara itu, Empoli juga mengalami sesuatu yang serupa. Setelah Aurelio Andreazzoli menjadi pelatih pada 19 September, masuk ke dalam klub yang tidak meraih kemenangan dalam empat pertandingan, tidak mencetak gol, dan kebobolan 12 gol, dia berhasil mengubah situasi dengan kerja keras dan kualitas teknis menjadi kunci, tetapi terutama dengan mentalitas yang tepat yang berubah menjadi sepuluh poin yang diperoleh dalam delapan pertandingan.
Dalam pertandingan terakhir, perjalanan ke Stadio Diego Armando Maradona, tim Tuscan dengan susah payah mengalahkan juara bertahan Napoli, 1-0, berkat aksi Kovalenko dan beberapa penyelamatan penting dari Berisha. Hanya satu poin di depan Empoli dan dua dari Cagliari adalah Udinese, yang baru meraih lima poin dalam tiga pertandingan sejak Gabriele Cioffi menggantikan Sottil.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan
