Keberhasilan Manchester City meraih gelar Liga Inggris musim ini berlanjut dengan diperpanjangnya kontrak sang pelatih, Pep Guardiola hingga tahun 2021.
Ya, Guardiola adalah salah satu pemain terbaik di dunia dalam catatan situs bola. Dirinya sudah berhasil mengubah gaya permainan sepakbola yang lebih atraktif. Dirinya telah membuat klub yang dilatihnya (City, Bayern, dan Barcelona) menjadi klub yang sulit dikalahkan. Gayanya itu kemudian juga diterapkan oleh para pemain Spanyol saat menjadi juara Piala Dunia 2010 dengan menekankan pada pressing ketat dan penguasaan ball-possesion.
Website judi bola Liga Inggris juga mencatat, strategi tiki-taka ini juga dibawa Guardiola saat pindah ke Bayern Munich pada tahun 2013. Kemudian pada Piala Dunia 2014, Jerman pun berhasil menjadi juara. Sebanyak enam pemain Jerman yang bermain di final Piala Dunia 2014 melawan Argentina, adalah anak asuh Guardiola di Bayern. Hal itu juga yang membuat pelatih Jerman, Joachim Low ikut terpesona dengan gaya passing yang diterapkan oleh Guardiola.
Hal yang sama juga diharapkan oleh Gareth Southgate, pelatih Inggris. Dirinya berharap para pemain yang dibawanya ke Rusia bakal bisa memberi hasil yang sama, yakni untuk menjuarai Piala Dunia.
“Dirinya memberi dampak yang bagus bagi permainan City,” kata Southgate.
Dalam skuad Inggris Piala Dunia 2018,sejumlah pemain City ikut dipanggil, seperti Raheem Sterling, pemain sayap yang sudah menikmati masa kepelatihan Guardiola selama dua tahun di City.
Selain itu juga ada bek tengah John Stones dan bek kanan Kyle Walker yang juga bermain di City.
Dengan masa kontrak baru Guardiola tersebut, membuatnya bakal menjalani karir kepelatihan yang lebih lama dibanding yang dialami sebelumnya.
Saat mulai menangani Barcleona pada tahun 2008, dirinya bertahan di Barca selama empat tahun. Saat itu dirinya mempersembahkan tiga gelar juara Liga Spanyol serta dua gelar Liga Champions.
Kemudian setelah itu, dirinya menangani Bayern Munchen dan menenangkan Bundesliga setiap tahun. Lalu Guardiola kemudian pindah ke Manchester City pada tahun 2016.
Pada musim pertamanya bersama City, Guardiola tak berhasil mempersembahkan gelar apapun. Namun pada musim keduanya ini, City berhasil meraih gelar ganda yaitu juara Liga Inggris dan Piala Liga.
Piala Liga berhasil diraih City pada bulan Februari lalu, sementara di kompetisi Liga Inggris, City berhasil mencatatkan rekor dengan mencapai 100 poin.
Setelah sempat dihantui rasa khawatir Guardiola bakal pindah, kini fans City bisa bernafas lega. Dirinya menandatangani kontrak baru yang berdurasi hingga tahun 2021.
“Kami memiliki pemain muda dengan rata-rata usia 23 tahun dan kami terus maju dan meningkatkan apa yang sudah kami capai musim ini,” kata Guardiola.
“Saya menikmati berlatih dengan para pemain dan kami akan mencoba melakukan yang terbaik di tahun mendatang
“Sebagai manajer, Anda harus memiliki perasaan yang baik dengan para pemain, dan saya juga merasa demikian.”
Musim ini memang begitu luar biasa bagi Manchester City. Selain meencapai 100 poin di Liga Inggris, City juga mencetak 106 goal dan 32 kemenangan. Satu-satunya yang kurang sempurna adalah kegagalan Manchester City dari Liverpool pada babak perempat final Liga Champions.
Transformasi Pelatih manchester City
Manchester City memiliki kebiasaan tak terlalu sering berganti pelatih. Setidaknya klub ini memberikan kesempatan pada manajer untuk menunjukan kemampuan terlebih dulu. Hal itu bisa terlihat seperti ketika Roberto Mancini menangani klub ini. Pelatih asal Italia itu menangani klub ini dari tahun 2009 hingga 2013.
Begitupun dengan Manuel Pellegrini. Pelatih asal Chile ini menangani City dari tahun 2013 sampai 2016. Dan kini Guardiola mengambil alih tampuk kepelatihan itu sejak tahun 2016 lalu.
Pelatih yang Dipecat di Liga Inggris Sepanjang Musim 2017-2018
Keberhasilan Pep Guardiola ini tentu sangat bertolak-belakang jika dibandingkan dengan sejumlah pelatih tim Liga Inggris lainnya yang harus merasakan pemecatan karena tak bisa mengangkat performa klub. Siapa sajakah mereka?
Frank de Boer masuk dalam daftar. Mantan pelatih Inter Milan harus merasakan pemecatan saat menangani Crystal Palace. Dirinya dipecat pada 11 September 2017.
Pelatih asal Belanda lainnya, Ronald Koeman harus merasakan hal serupa. Dirinya dipecat oleh Everton pada 23 Oktober 2017. Dirinya kini menjadi pelatih timnas Belanda yang gagal melaju ke Piala Dunia 2018.
Sempat naik pangkat dari posisi asisten pelatih Leicester City menjadi pelatih kepala Leicester City pada tahun 2017, Craig Shakespeare tak bisa bertahan lama. Dirinya dipecat oleh Leicester pada 17 Oktober 2017.
Mantan pelatih West Ham, Slaven Bilic juga harus merasakan dipecat oleh klubnya pada 6 November 2017. Begitupun dengan Tony Pulis yang sempat menangani West Brom. Dirinya merasakan pemecatan pada 20 November 2017. Kini Pulis melatih Middlesbrough.
Selain mereka, masih ada nama pelatih lainnya yang merasakan pahitnya dipecat di Liga Inggris musim ini. Mereka adalah Mark Huges (dipecat Stoke pada 6 Januari 2018), Paul Clement (dipecat Swansea pada 20 Desember 2017), Mauro Silva (dipecat Watford pada 21 Januari 2018), Alan Pardew (dipecat West Brom pada 2 April 2018), Mauricio Pellegrino (dipecat Southampton pada 12 Maret 2018), dan Sam Allardyce (dipecat Everton pada 16 Mei 2018).
Ya, pelatih-pelatih tersebut harus merasakan nasib yang berbeda seperti yang diperoleh Pep Guardiola.
Untuk informasi terbaru mengenai olahraga, promosi dan pilihan taruhan dengan SBOBET, segera ke media sosial di akun Twitter, Google+, YouTube dan Facebook resmi kami. Kunjungi SBOBET dan bergabunglah dengan kami sekarang juga. Mulai pasang taruhan Anda!
Klik untuk pilihan taruhan sepak bola lainnya.