Dalam sepak bola Jerman, ada klub-klub yang dikenal sebagai “klub kultus” karena pendekatan unik mereka, baik di dalam maupun di luar lapangan. Tidak ada definisi yang pasti untuk “klub kultus”, namun ciri-cirinya meliputi aktivitas yang dilakukan klub di luar lapangan serta hubungan yang kuat antara klub dan para penggemarnya.
Kali ini, SBOTOP akan membahas beberapa contoh klub sepak bola Jerman yang dikenal sebagai “klub kultus”, seperti St. Pauli dan Union Berlin, yang berkompetisi di Bundesliga musim ini, yang memiliki tradisi dan budaya penggemar yang berbeda dari klub-klub lain. Selengkapnya, simak di bawah ini.
ST. PAULI
St. Pauli, sebuah klub sepak bola di Hamburg, Jerman, yang dikenal sebagai “klub kultus” dengan sejarah unik dan identitas yang kuat. Didirikan pada tahun 1907, St. Pauli sering kali berada di bawah bayang-bayang tetangganya, HSV. Namun, pada 1980-an, klub ini menjadi simbol budaya alternatif berhaluan kiri di Hamburg, terutama di kawasan Kiez dekat distrik Reeperbahn.
Bendera bajak laut, yang sekarang menjadi simbol tidak resmi klub, pertama kali dikibarkan oleh seorang penghuni komune punk yang mencerminkan semangat pemberontakan klub. St. Pauli dikenal karena sikap vokalnya terhadap isu-isu lingkungan hingga anti-rasisme, yang telah menjadi bagian dari identitas klub. Stadion mereka, Millerntor, bahkan memiliki tulisan besar yang berbunyi “Tidak ada manusia yang ilegal” di tribun utara, dengan kursi-kursi yang diatur membentuk dua hati.
Klub ini juga memiliki selera humor yang khas. Ketika mereka mengalahkan Bayern Munich, kemenangan tersebut menjadi momen bersejarah bagi St. Pauli. Klub ini masih menjual kaos dengan slogan “Weltpokalsiegerbesieger,” yang berarti “Pengalah Juara Piala Dunia Klub,” sebagai penghormatan terhadap kemenangan tersebut. Selain itu, ada juga kereta kecil yang mengantarkan currywurst kepada para penggemar di stadion, menambah keunikan pengalaman pertandingan di St. Pauli.
SC TASMANIA 1900 BERLIN
SC Tasmania 1900 Berlin, sebuah klub sepak bola yang dikenal karena pencapaiannya yang unik dalam sejarah Bundesliga. Tasmania Berlin hanya pernah bermain sekali di liga utama, yaitu pada musim 1965/1966, tetapi musim tersebut sangat diingat karena alasan yang kurang baik. Klub ini mendapat kesempatan bermain di Bundesliga hanya beberapa hari sebelum musim dimulai, karena alasan keuangan di klub lain dan keinginan otoritas sepak bola untuk memiliki klub dari Berlin Barat di liga selama puncak Perang Dingin.
Tasmania Berlin, yang terdiri dari pemain-pemain yang biasanya bermain di liga lokal Berlin, mengalami musim yang penuh dengan rekor negatif, seperti jumlah gol paling sedikit yang dicetak, gol paling banyak yang kebobolan, jumlah kemenangan paling sedikit, dan kekalahan terbanyak. Meskipun musim dimulai dengan kemenangan 2-0 melawan Karlsruhe di hadapan 81.000 penonton, mereka kemudian mengalami kekalahan beruntun yang panjang hingga hanya meraih satu kemenangan lagi di akhir musim. Nama klub ini berasal dari keinginan para pendirinya untuk beremigrasi ke Pulau Tasmania di Australia. Seandainya mereka menyaksikan musim 1965/1966, mungkin mereka akan senang berada jauh dari kegagalan tersebut.
1. FC UNION BERLIN
Union Berlin, klub sepak bola Jerman yang didirikan pada tahun 1966, meskipun akarnya berasal dari pendahulunya, FC Olympia Oberschöneweide, yang didirikan 60 tahun sebelumnya. Julukan “Eisern Union” (Iron Union) berasal dari seragam biru yang mirip dengan pakaian kerja yang biasa dikenakan oleh pekerja lokal di distrik Köpenick, Berlin, yang sesuai dengan otoritas komunis Jerman Timur saat itu.
Meskipun Union Berlin adalah bagian dari sistem sepak bola Jerman Timur, klub ini memiliki persaingan sengit dengan BFC Dynamo, klub yang didukung oleh polisi rahasia Stasi. Persaingan ini menjadikan Union simbol oposisi tidak resmi, dengan penggemarnya sering menyanyikan lagu-lagu protes secara terselubung.
Stadion mereka, Stadion An der Alten Försterei, terkenal dengan atmosfer unik dan acara-acara yang menarik, seperti perayaan Natal tahunan di mana 30.000 orang, termasuk pemain, berkumpul untuk menyanyikan lagu-lagu Natal dan yel-yel sepak bola. Pada Piala Dunia 2014, Union Berlin mengundang penggemar untuk membawa sofa mereka ke stadion untuk menonton pertandingan di layar besar, menciptakan suasana “ruang tamu” yang unik.
ALTONA 93
Altona 93, klub sepak bola tertua di Hamburg yang didirikan pada tahun 1893. Meskipun tidak sepopuler tetangganya, Altona memainkan peran penting dalam mengorganisir sepak bola di Jerman, termasuk menjadi salah satu dari 86 klub yang mendirikan Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) pada tahun 1900. Salah satu pendiri dan pemain mereka, Franz Behr, menjadi presiden kedua DFB.
Altona meraih kejayaan di awal abad ke-20 dengan memenangkan lima gelar Jerman sebelum era Bundesliga, namun tim utama mereka kemudian turun ke divisi yang lebih rendah. Meskipun demikian, Altona tetap memiliki posisi penting dalam sepak bola Jerman, terutama karena mereka memiliki 87 tim sepak bola pria, wanita, dan remaja, menjadikannya salah satu klub dengan jumlah tim terbanyak di negara itu.
BFC GERMANIA 88
Berliner Fussball-Club Germania adalah klub sepak bola tertua di Jerman yang didirikan pada tahun 1888. Meskipun tidak pernah bermain di Bundesliga, klub ini menjadi juara Jerman pertama yang tidak resmi pada tahun 1891. Salah satu pemain mereka, Fritz Baumgarten, menjadi penjaga gawang dalam pertandingan internasional resmi pertama Jerman melawan Swiss pada tahun 1908. Klub ini didirikan oleh empat bersaudara yang dipimpin oleh Paul Jestram yang berusia 17 tahun, pada saat sepak bola belum populer di Jerman, dan mereka menggunakan lapangan Tempelhofer Feld, yang kemudian menjadi lokasi Bandara Tempelhof Berlin.
1. FC KAISERSLAUTERN
1. FC Kaiserslautern (FCK), salah satu klub sepak bola tertua dan paling terkenal di Jerman, didirikan pada tahun 1900. FCK adalah anggota pendiri Bundesliga pada musim 1963/1964 dan mencatat sejarah dengan memenangkan gelar Bundesliga kedua mereka pada musim 1997/1998 sebagai tim yang baru dipromosikan, sebuah prestasi yang unik dan menjadi salah satu alasan Otto Rehhagel dihormati sebagai pelatih.
Meskipun mengalami banyak pasang surut, FCK memiliki penggemar setia di luar Jerman, terutama di kalangan keluarga militer Amerika, karena Kaiserslautern menjadi komunitas militer terbesar AS di luar negeri selama 1950-an. Salah satu pemain paling ikonik dari FC Kaiserslautern adalah Fritz Walter, yang menghabiskan seluruh karirnya di klub ini dan menjadi kapten tim Jerman yang memenangkan Piala Dunia FIFA 1954 dalam “Keajaiban Bern” melawan tim Hungaria yang sangat difavoritkan. Stadion kandang Kaiserslautern dinamai Fritz Walter pada tahun 1985, dan sebuah memorial untuk Walter serta empat pemain FCK lainnya yang bermain di final 1954 didirikan di luar stadion. Pada tahun 2005, DFB juga memperkenalkan Medali Fritz Walter untuk menghargai pemain U-19, U-18, U-17, dan wanita terbaik di negara itu setiap tahunnya.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan
