Erling Haaland telah resmi meninggalkan Borussia Dortmund serta Bundesliga demi merapat ke Manchester City, kemudian Edin Terzic telah menggantikan Marco Rose sebagai pelatih, dan dia memiliki pemain baru seperti Niklas Sule, Karim Adeyemi dan banyak lagi untuk dimainkan.
Lalu bagaimana formasi Borussia Dortmund musim depan? Berikut ulasan dari SBOTOP …
BAGAIMANA FORMASI BORUSSIA DORTMUND TERAKHIR KALI DILATIH EDIN TERZIC?
Pada musim 2020/2021, Edin Terzic yang menjadi pelatih interim menggunakan formasi 4-2-3-1 untuk Borussia Dortmud dengan susunan: Marwin Hitz; Thomas Meunier, Manuel Akanji, Mats Hummels, Raphael Guerreiro; Emre Can, Jude Bellingham; Jadon Sancho, Giovanni Reyna, Marco Reus; Erling Haaland.
*Erling Haaland dan Jadon Sancho memiliki gabungan 57 gol dan 32 assist secara gabungan di bawah asuhan Edin Terzic pada 2020/2021.
Untungnya, Terzic sudah pernah melatih Borussia Dortmund di musim 2020/2021, ketika ia menggantikan Lucien Favre untuk sementara dan mengarahkan Die Schwarzgelben ke kualifikasi Liga Champions UEFA dan memenangkan DFB-Pokal.
Edin Terzic pun mencoba mengalahkan Bayern Munich di Der Klassiker kedua musim itu pada bulan Maret dengan memainkan formasi 3-4-2-1 dan itu menjadi bumerang, dengan BVB kalah 2-4. Tetapi di setiap pertandingan liga lainnya, pelatih muda itu menerapkan formasi 4-2-3-1 atau serupa, dan sepertinya formasi yang sama bisa diterapkan lagi karena sesuai dengan komposisi pemain.
Erling Haaland adalah titik fokus serangan musim itu, dan musim penuh pertamanya di Bundesliga menghasilkan 27 gol dari 27 pertandingan. Dia juga dibantu oleh Jadon Sancho yang menjadi kreator serangan dan berujung ditebus Manchester United dengagn angka besar.
Sementara itu yang cukup mengejutkan, Raphael Guerreiro hanya selisih satu gol dari pemain Inggris itu dari pos bek kiri (10 vs 11), sementara Giovanni Reyna menjalani musim terbaiknya hingga saat ini, menyumbangkan tujuh gol dan delapan assist di semua kompetisi di usia 18 tahun.
BAGAIMANA FORMASI BORUSSIA DORTMUND SAAT DILATIH MARCO ROSE?
Pada musim 2021/2022, Marco Rose yang ditunjuk sebagai pelatih permanen Borussia Dortmund menerapkan formasi 4-3-3 dengan susunan: Gregor Kobel; Thomas Meunier, Manuel Akanji, Mats Hummels, Raphael Guerreiro; Julian Brandt, Axel Witsel, Jude Bellingham; Donyell Malen, Marco Reus, Erling Haaland.
Borussia Dortmund asuhan Marco Rose sedikit berbeda setelah Edin Terzic demi memfasilitasi kedatangan mantan pelatih RB Salzburg itu dari Borussia Monchengladbach musim panas lalu.
Rose sama reaktifnya saat ia aktif dalam membentuk tim, memainkan pertahanan tiga orang dalam 10 dari 34 pertandingan Bundesliga, dengan sebagian besar pertandingan menggunakan formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1. Sementara kekuatan lini tengah menjadi dasar untuk mendapat poin maksimal.
Marco Reus yang bebas cedera adalah kabar menggembirakan, kapten klub itu menjadi starter dalam 29 pertandingan Bundesliga, yang terbanyak dalam sembilan musim terakhir. Dia menggantikan Sancho sebagai pemberi assist utama dengan 12 angka (serta mencetak sembilan gol), baik bermain sebagai gelandang serang, penyerang sayap atau pun berduet dengan Haaland.
Jude Bellingham adalah pemain yang paling sering digunakan. Selalu menjadi bagian dari poros ganda di bawah asuhan Terzic, dengan salah satu dari Thomas Delaney, Axel Witsel atau Emre Can menemani, dan si pemain mendapat kesempatan yang lebih besar musim lalu, dan keterlibatan golnya meningkat: satu gol setiap 353 menit pada 2020/2021 menjadi satu setiap 190 menit di musim lalu.
APA YANG BERBEDA DI PERIODE KEDUA KEPELATIHAN EDIN TERZIC?
Bisa dibilang seperti musim pertamanya melatih, Edin Terzic akan menggunakan formasi 4-2-3-1 dengan susunan pemain: Gregor Kobel; Thomas Meunier, Niklas Sule, Nico Schlotterbeck, Raphael Guerreiro; Jude Bellingham, Salih Ozcan; Julian Brandt, Giovanni Reyna, Marco Reus; Karim Adeyemi.
Perbedaan dari periode pertama Edin Terzic sebagai pelatih, dan memang musim terakhir Marco Rose, adalah dalam hal personel. Sementara Borussia Dortmund cukup kecewa dengan kehilangan Erling Haaland, mereka bisa dibilang melakukan bisnis transfer paling mengesankan sejauh musim panas ini.
Bek tengah tim nasional Jerman Niklas Sule dan Nico Schlotterbeck telah direkrut dari Bayern Munich dan Freiburg masing-masing, sementara Karim Adeyemi yang diplot sebagai penyerang tunggal setidaknya mencetak 23 gol untuk RB Salzburg musim lalu. Sedangkan Salih Ozcan yang direkrut dari FC Koln untuk memperkuat lini tengah bisa jadi alternatif kepergian Axel Witsel.
Ozcan dan Bellingham bisa berfungsi lebih seperti penggerak daripada pivot, bergantian untuk bergabung dalam serangan, sementara Reyna yang bugar kembali menambah kualitas pemain yang bisa ditempatkan di belakang penyerang tengah, dimana sudah ada nama-nama seperti Marco Reus, Julian Brandt dan Thorgan Hazard.
Kemudian Sule dan Schlotterbeck bisa mengisi pusat pertahanan tim nasional Jerman selama satu generasi, apalagi Borussia Dortmund.
RENCANA ‘B’
Selain menerapkan formasi 4-2-3-1 klasik, Edin Terzic tampaknya akan memiliki rencana lain dengan menggunakan formasi 3-4-3 dengan susunan pemain: Gregor Kobel; Niklas Sule, Mats Hummels, Nico Schlotterbeck; Thomas Meunier, Jude Bellingham, Salih Ozcan, Raphael Guerreiro; Giovanni Reyna, Marco Reus, Karim Adeyemi.
Memang Borussia Dortmund tidak memiliki pengganti Erling Haaland di lini depan. Steffen Tigges memiliki kerangka yang serupa, tetapi tidak memiliki pengalaman, sementara Youssoufa Moukoko masih menyempurnakan perkembangannya di usia 17 tahun dan bagaimanapun juga merupakan profil penyerang yang berbeda.
Namun, tiga pemain depan yang cair, sebut saja Adeyemi, Reus dan Reyna, bisa mendatangkan malapetaka bagi lini pertahanan tim lawan, dan klub baru Haaland, Manchester City, baru saja memenangkan Premier League tanpa penyerang tengah murni.
Formasi 3-4-3 juga melepaskan potensi ofensif Guerriero dan Thomas Meunier di sisi sayap yang berlawanan, memungkinkan mereka untuk membantu serangan tanpa harus fokus pada pertahanan.
Tapi di mana itu benar-benar bisa datang dengan sendirinya adalah di sisi pertahanan, dengan Mats Hummels tetap menjadi salah satu bek tengah terbaik di dunia dengan bola di kakinya, tapi mungkin pada usia 33 tahun, konsistensi bisa jadi masalah. Dengan Sule dan Schlotterbeck ada di tim, sangat mungkin Borussia Dortmund menerapkan tiga bek sejajar dan yang pasti, raksasa Bundesliga itu belum menghentikan bursa transfer musim panas ini.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan