Liga champions baru saja telah memasuki babak 16 besar. Setelah menjalani babak fase grup yang terdiri dari 32 klub dari berbagai negara di Eropa, kali ini tersisa 16 tim yang layak untuk melanjutkan ke babak selanjutnya. Kompetisi dengan kasta tertinggi di Eropa tersebut selalu menyajikan berbagai pertandingan menarik yang layak untuk diikuti hingga akhir kompetisi nanti. Dan saat ini, babak 16 besar telah menanti di depan mata, sehingga hal tersebut merupakan hiburan yang sangat bagus bagi para pecinta sepak bola di seluruh dunia.
Baru saja pada beberapa hari yang lalu liga champions telah melakukan undian untuk 16 tim yang akan melanjutkan ke babak 16 besar. Setelah melakukan undian, para tim akan saling bertemu untuk menjalani babak 16 besar yang terdiri dari pertandingan home dan away. Babak 16 besar tentu akan semakin seru dalam liga champions.
Pasalnya undian yang dilakukan telah mempertemukan berbagai macam tim besar yang bisa dibilang terlalu dini untuk bertemu. Salah satunya adalah Manchester United vs PSG dan Liverpool vs Bayern Munchen. Babak 16 besar liga champions tentu akan sangat seru untuk diikuti. Sebagai informasi, babak 16 besar liga champions akan dilaksanakan pada 12, 13 dan 19, 20 Februari 2019 untuk leg pertama. Lalu dilanjutkan pada 5, 6 dan 12, 13 Maret 2019 untuk leg kedua.
VAR dalam Sepakbola
Namun sebelum babak 16 besar liga champions akan bergulir pada awal tahun 2019 nanti ada baiknya kita melihat bagaimana kompetisi terbesar di negara Eropa tersebut dikelola sedemikian rupa oleh FIFA, terutama kebijakan terkait penggunaan VAR untuk menambah kinerja wasit. VAR sendiri merupakan singkatan dari Video Assistant Referee yang bekerja untuk membantu kinerja wasit dalam memutuskan segala sesuatunya yang terjadi di atas lapangan hijau.
Seperti yang kita ketahui, di lapangan hijau ada beberapa wasit yang memantau jalannya pertandingan dan memutuskan sesuatu apabila terjadi pelanggaran, gol, offside, handsball, atau semacamnya. Dengan adanya VAR dalam dunia sepak bola, terutama dalam kompetisi liga champions, tentu hal tersebut dapat membantu kinerja wasit dalam memutuskan keputusan di atas lapangan hijau.
Pada hal ini VAR sudah dipakai di beberapa kompetisi sepak bola di dunia. Pada piala dunia 2018 kemarin di Rusia, FIFA telah menggunakan VAR untuk membantu kinerja wasit dalam perhelatan ajang sepak bola tertinggi di dunia tersebut. Selain dalam kompetisi piala dunia 2018 lalu di Rusia, rencana babak 16 besar liga champions yang akan berlangsung pada awal tahun 2019 nanti juga akan menggunakan VAR. Hal itu juga telah dijelaskan oleh UEFA, bahwa pada babak 16 besar liga champions nanti akan menggunakan sistem VAR yang dimana akan membantu kinerja wasit dalam mengambil keputusan di babak 16 besar liga champions.
VAR di Liga Champions
Keberadaan VAR dalam babak 16 besar liga champions tentu sangat penting untuk kelancaran liga champions. Pasalnya banyak sekali kasus-kasus yang merugikan beberapa pihak tim saat tidak menggunakan sistem VAR sehingga hal tersebut tentu mengurangi kemajuan dunia sepak bola di dunia. Dalam hal ini banyak sekali contoh-contoh kasus yang dirugikan oleh ketidak adaannya VAR, salah satunya adalah saat laga Juventus vs Real Madrid. Pada laga tersebut, Juventus terpaksa harus kalah dari Real Madrid dengan skor akhir 3-1. Kekalahan tersebut diyakini merupakan kekalahan kontroversial yang dialami oleh kubu Juventus.
Bagaimana tidak, wasit dengan semena-mena memberikan hadiah penalti bagi Real Madrid saat Lucas Vasquez terjatuh di dalam kotak penalti. Jatuhnya Vasquez banyak yang beranggapan bahwa wasit tidak perlu menunjuk titik putih untuk penyelesaian masalah tersebut.
Pasalnya diyakini jatuhnya Vasquez merupakan situasi 50:50. Tanpa adanya VAR, wasit memberikan hadiah penalti untuk Real Madrid. Padahal, apabila sudah ada VAR dalam pertandingan tersebut, tentu jatuhnya Vasquez bisa ditinjau ulang lewat video sehingga bisa mengetahui apakah jatuhnya Vasquez di dalam kotak penalti layak untuk disebut sebagai sebuah pelanggaran?
Pemilik klub Juventus, Andrea Agnelli, sangat menyayangkan hal tersebut. Pemilik klub Juventus tersebut sangat kecewa terhadap kompetisi sebesar liga champions yang belum menerapkan sistem VAR di dalamnya. “Kita harus tetap tenang dan menganalisis situasinya. Saya melihat beberapa negara yang menerapkan VAR dan saya lihat insiden yang diderita klub-klub Serie A belakangan ini seperti pelanggaran Cuadrado, Milan di Arsenal, dan Juve,” ujar Agnelli, seperti dikutip Football5star dari Mediaset Premium.
“Apa yang terjadi selama ini membuktikan bahwa kita membutuhkan VAR di Liga Champions. Ini bukan soal poin yang hilang, tapi untuk memajukan turnamen sepak bola terbesar seperti ini. Kami tidak bisa membiarkan insiden serupa terjadi terus,” imbuhnya.
Melihat dari pemaparan yang dijelaskan oleh Agnelli, tentu ada baiknya UEFA mempercepat penggunaan VAR di liga champions pada babak 16 besar nanti. Hal tersebut tentu untuk mengurangi insiden yang terjadi terhadap Juventus serta untuk memajukan dunia sepak bola dengan menggunakan teknologi canggih. Dengan begitu, adanya VAR akan membuat pertandingan sepak bola berjalan dengan lancar.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan