Jaume Roures, CEO Mediapro salah satu pemegang hak siar kompetisi La Liga Primera Spanyol merasa yakin kompetisi akan kembali bergulir. Dia beranggapan jika La Liga Premier Spanyol kembali bergulir Juli 2020.
La Liga Spanyol sekarnag ini tengah mengalami penundaan sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Ini merupakan langkah yang diambil akibat mewabahnya pandemi corona virus, Covid-19. Spanyol sendiri menjadi salah satu negara Eropa dengan jumlah kasusu corona virus
Covid-19 terbesar kedua setelah Italia.
Tercatat ada 95.923 warga Spanyol yang terjangkit corona virus, Covid-19. Sementara ada 8.464 warga Spanyol meninggal dunia. Dalam kondisi ini, kelanjutan kompetisi La Liga Primera Spanyol masih terus dispekulasikan. Sebab semuanya akan tergantung pada keputusan pihak Pemerintah Spanyol.
Tetap Bergulir
Meski begitu, Rouers berharap kompetisi La Liga Primera Spanyol 2019/2020 bisa kembali bergulir. Dia beranggapan jika Juli 2020 adalah waktu paling tepat untuk menggelar kembali pertandingan La Liga Primera Spanyol 2019/2020 yang selalu ditunggu. Tentu saja dengan opsi pertandingan berlangsung tanpa penonton.
Dia pun memberikan saran sebelum La Liga Primera Spanyol kembali bergulir, akan lebih baik diadakan ajang pra-musim. Tujuannya adalah untuk mengembalikan kebugaran pemain yang tidak dapat berlatih normal akibat Lockdown di Spanyol.
“Saya sangat berharap sepak bola dapat kembali bergulir di Bulan Juli 2020. Saya mengatakan Juli sebab mempertimbangkan sejumlah kondisi kesehatan setiap orang.”ungkap Rouers seperti yang telah dikutip Sportskeeda.
“Pasti akan kembali berlangsung tanpa penonton. Alangkah baiknya sebelum kompetisi kembali bergulir, mereka melakoni laga pra-musim terlebih dahulu. Usai lama berada di rumah, mereka tentu tidak dapat langsung bermain dan seolah tidak pernah terjadi apapun.”
Meskipun sangat yakin, namun Roures masih mempunyai sedikit keraguan jika kompetisi La Liga Spanyol musim 2019/2020 dapat kembali bergulir. Baginya, itu dapat terjadi jika ada pemain yang lagi-lagi terjangkit virus corona Covid-19.
“Seandainya dalam tes lanjutan La Liga Primera Spanyol ada beberapa pemain yang positif kembali. Tentunya mereka harus menyerah dan terpaksa mengucapkan selamat tinggal untuk kompetisi musim 2019/2020 ini.”ungkapnya.
Digelar 3 Hari Sekali
RFEF (Federasi Sepak Bola Spanyol) memutuskan jika jeda antar pertandingan La Liga Primera Spanyol minimal 3 hari. Ini pun akhirnya menepis adanya rencana supaya kompetisi kembali dimainkan selama 2 hari sekali.
Kompetisi La Liga Primera Spanyol telah ditunda sejak 16 Maret lalu sampai batas waktu yang tidak diketahui pasti. Ini terjadi akibat semakin mewabahkan virus corona, Covid-19. Spanyol sendiri sekarang menjadi salah satu negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di Eropa melewati Italia.
Sampai sekarang, tercatat ada 140.510 warga Spanyol positif Covid-19. Dengan total 76.607 meninggal dunia. Kondisi ini tampaknya membuat kompetisi La Liga Primera Spanyol musim 2019/2020 semakin sulit untuk digelar kembali dalam waktu dekat.
Beberapa pihak yang terkait dengan kompetisi La Liga Primera Spanyol sekarang ini harus memutar otak agar dapat menyelesaikan musim 2019/2020. Asosiasi Pemain Sepak Bola Spanyol, AFE dikabarkan telah sepakat dengan pihak La Liga supaya pertandingan dimainkan 2 hari sekali. Ini seandainya kompetisi dapat dilanjutkan lagi.
Rencana ini muncul supaya La Liga Primera Spanyol tidak mundur terlalu jauh, sehingga nantinya akan menimbulkan masalah kontrak pemain. Akan tetapi, kebijakan atau rencana ini mendapatkan tentangan dari Luis Rubiales selaku Presiden RFEF. Sebab wacana ini dianggap kurang manusiawi.
RFEF kemudian menyelenggarakan pertemuan untuk membahas hal ini. Pertemuan ini juga ikut dihadiri AFE. Hasilnya, La Liga Primera Spanyol akan digelar minimal 3 kali sehari seandainya dapat kembali bergulir.
“RFEF sudah membuat AFE mempunyai komitmet untuk tampil setidaknya setiap 72 jam.”pernyataan resmi RFEF seperti yang telah dikutip Marca.
“Presiden RFEF (Luis) Rubiales telah menjelaskan pada sesi monitoring jika kesehatan pemain adalah sesuatu hal yang tidak dapat ditawar. RFEF sudah pasti akan menolak usulan supaya pemain tampil setiap 48 jam sekali.”
“Kedudukan RFEF yang tak dapat diganggu gugat membuat AFE terpaksa menerima jika laga minimal akan berlangsung setiap 3 hari sekali atau 72 jam. Ini sekaligus membatalkan kesepakatan sebelumnya.”
“Federasi menganggap kesehatan pemain menjadi prioritas tertinggi. Bukan hanya itu, selama Mei, Juni hingga Agustus, akan dilakukan perhatian khusus terkait proses perhelatan pertandingan dengan suhu panas, radiasi matahari serta kelembaban yang nantinya berpengaruh pada kesehatan para pemain.”imbuhnya.
Wajib Diselesaikan
Salah satu bintang Barcelona, Ivan Rakitic mengatakan para pemain sepak bola harus bermain kembali hingga akhir musim. Ini sebagai salah satu cara memberikan dukungan pada warga di tengah wabah corona virus Covid-19. Dia pun mengatakan jika semua pekerjaan memiliki resiko sama ketika beraktivitas kembali.
“Aku ingin kembali bermain. Kami memang tengah berusaha untuk bisa kembali dengan jaminan kesehatan jauh lebih baik. Namun, kami wajib tahu jika hal itu tidak dapat terjamin 100%. Tetap saja ada resiko untuk seluruh pekerja saat menjalani profesinya lagi.”
Dia mengatakan jika para pekerja di seluruh dunia kini mengambil resiko terjangkit Covid-19. Rakitic menambahkan jika sepak bola memiliki kesempatan besar untuk memberikan hiburan sekaligus kegembiraan untuk masyarakat dunia di tengah wabah ini. “Kami wajib membuat langkah awal, menghibur banyak orang dan membantu mereka supaya melupakan penyakit ini. Kami mempunyai peluang untuk memberikan dukungan pada orang lain. Kami tentu harus melakukannya.”
Nantikan terus info La Liga di SBOTOP.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan