Musim 2021/2022 telah berakhir, trofi Premier League telah diberikan, perebutan tempat Eropa diselesaikan dan tiga klub menyerah sampai akhirnya terdegradasi.
Dan setelah berbagai analisis, bagaimana dengan laporan tentang pemain terbaik hingga kekecewaan terbesar dari ‘The Big Six’ di Premier League 2021/2022? Simak ulasan SBOTOP berikut ini …
MANCHESTER CITY
Pemain terbaik: Rodri. Kevin De Bruyne tampil luar biasa selama beberapa bulan terakhir, Joao Cancelo pun menunjukkan hal serupa, Riyad Mahrez telah menjalani musim terbaiknya untuk klub dan merupakan pencetak gol terbanyak di semua kompetisi dan Bernardo tampil mengesankan. Tapi Rodri telah menjadi pemain paling konsisten dan sosok integral di lini tengah.
Kekecewaan terbesar: Kekalahan melawan Real Madrid di leg kedua semifinal Liga Champions UEFA di Santiago Bernabeu. Manchester City hanya beberapa menit dari final kedua berturut-turut, tetapi layak mendapat pujian atas reaksi mengesankan mereka di Premier League setelah mengalami kegagalan besar.
Performa terbaik: Ada banyak, tapi yang dua terbaik diantaranya adalah saat mengalahkan Manchester United dan tentunya comeback 3-2 melawan Aston Villa untuk menyegel gelar juara Premier League.
Performa terburuk: Hanya ada sedikit penampilan buruk dalam 90 menit, dengan penampilan terburuk The Citizens umumnya datang dari situasi ‘aneh’ dan salah satunya melawan West Ham United dengan hasil akhir 2-2.
Seberapa amankah manajernya? Pep Guardiola mengatakan dia akan menghabiskan tahun terakhir kontraknya sebelum memutuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya, dan yang pasti Manchester City justru ingin memperpanjang masa bakti pria asal Spanyol itu.
LIVERPOOL
Pemain terbaik: Mohamed Salah memimpin daftar pencetak gol terbanyak untuk sebagian besar musim dan akhirnya dia benar-benar menunjukkan kualitas.
Kekecewaan terbesar: Cedera parah pada Harvey Elliott menghentikan perkembangannya dan membuat penggemar tidak bisa melihatnya menunjukkan kualitas tertinggi. Alex Oxlade-Chamberlain tidak menjadi pilihan dan bahkan sulit mendapat waktu bermain.
Performa terbaik: Babak pertama semifinal Piala FA melawan Manchester City tak tersentuh. Skuat asuhan Jurgen Klopp berada di level yang berbeda dan memenangkan setiap duel, dengan segalanya datang dari serangan.
Performa terburuk: Pertandingan akhir tahun melawan Leicester City ada di tangan mereka ketika Mohamed Salah mendapat penalti, tetapi setelah gagal dari titik penalti, Ademola Lookman mencetak gol kemenangan.
Seberapa amankah manajernya? Jurgen Klopp menunjukkan kapasitasnya dan justru sudah menambah durasi kontrak setelah sempat ingin beristirahat.
CHELSEA
Pemain terbaik: Thiago Silva tampil luar biasa musim ini dan faktanya pemain berusia 37 tahun itu bermain dengan cedera untuk sebagian besar final Piala FA yang menggarisbawahi mentalitasnya.
Kekecewaan terbesar: Meskipun Romelu Lukaku telah menyelesaikan musim sebagai pencetak gol terbanyak Chelsea, tapi sejauh ini dia tidak mampu menunjukkan kapasitas untuk mengangkat performa tim.
Performa terbaik: Kemenangan 4-0 atas Juventus di Liga Champions UEFA adalah sesuatu yang istimewa pada saat masih ada begitu banyak hal menjanjikan dari Chelsea. Pertandingan tandang melawan Real Madrid akan dianggap sebagai pertandingan yang hampir berakhir.
Performa terburuk: Kalah 1-4 di kandang melawan Brentford merupakan hal yang memalukan bagi Chelsea dan fakta menunjukkan mereka pantas untuk membuatnya semakin buruk.
Seberapa amankah manajernya? Thomas Tuchel dalam posisi aman, apalagi dia sudah memberikan trofi penting yaitu Piala Dunia Antarklub FIFA.
TOTTENHAM HOTSPUR
Pemain terbaik: Ini adalah musim terbaik Son Heung-Min dalam seragam Tottenham Hotspur dan dia menjadi pemain Spurs pertama dalam delapan musim yang mengungguli Harry Kane di Premier League. Tambahkan ke fakta bahwa dia adalah pesepakbola Asia pertama yang menjadi pencetak gol terbanyak Premier League.
Kekecewaan terbesar: Tidak ada yang benar-benar berharap banyak dari Nuno Espirito Santo, jadi dalam hal itu bisa dikatakan bahwa dia tidak mengecewakan. Tapi dia menawarkan begitu sedikit dalam hal penampilan dan kepribadian sehingga dia menjadi manajer yang paling mudah dilupakan.
Performa terbaik: Kemenangan 3-0 atas Arsenal benar-benar mengubah dinamika persaingan untuk kualifikasi Liga Champions UEFA dan menggarisbawahi mentalitas baru yang telah ditanamkan Antonio Conte dalam skuatnya.
Performa terburuk: Sementara Arsenal di kandang sangat brilian, Tottenham Hotspur tampil buruk saat tandang apalagi di bawah kepelatihan Nuno, salah satu yang menyebabkannya dipecat.
Seberapa amankah manajernya? Masa depan Antonio Conte harus benar-benar aman, namun akan ada tanda tanya besar soal tuntutannya kepada manajemen untuk perekrutan pemain baru.
ARSENAL
Pemain terbaik: Bukayo Saka terus berkembang meskipun tahun yang melelahkan. Begitu banyak serangan Arsenal mengalir melalui pemain berusia 20 tahun itu.
Kekecewaan terbesar: Arsenal membutuhkan konsistensi Alexandre Lacazette menyusul kepergian Pierre-Emerick Aubameyang dan meski dia menyumbangkan banyak assist, dia tidak memberikan ancaman gol yang cukup.
Performa terbaik: Kemenangan 3-1 atas Tottenham Hotspur cukup berarti, dimana klub berjuluk The Gunners itu tampil cair dan mendominasi.
Performa terburuk: Kekalahan 0-3 melawan Crystal Palace terjadi pada saat posisi empat besar hampir disegel, dan akhirnya terlepas ditambah lagi cedera yang dialami Thomas Partey.
Seberapa amankah manajernya? Mikel Arteta telah menandatangani kontrak baru, jadi dia akan bertahan. Fondasinya sudah ada, jadi tekanan akan terasa lebih besar musim depan.
MANCHESTER UNITED
Pemain terbaik: David De Gea. Jose Mourinho pernah mengatakan bahwa ada sesuatu yang salah di klub besar ketika seorang kiper terus memenangkan penghargaan pemain terbaik, dan De Gea berada di jalur untuk mengklaim penghargaan itu untuk kelima kalinya dalam sembilan musim.
Kekecewaan terbesar: Daftarnya praktis tidak ada habisnya dan menyelesaikan musim dengan selisih nol gol adalah hal yang memalukan, tetapi bagi para penggemar, mungkin yang paling memalukan adalah kalah 0-4 melawan Brighton & Hove Albion.
Performa terbaik: Kemenangan 5-1 atas Leeds United pada pembuka musim memberi harapan palsu bagi para suporter Manchester United dan ironisnya, berakhir sebagai performa terbaik dari musim yang buruk. Penampilan individu terbaik adalah hattrick Cristiano Ronaldo dalam kemenangan 3-2 atas Tottenham Hotspur.
Performa terburuk: Tujuh dari 12 kekalahan Manchester United di liga benar-benar aneh, tetapi tidak ada yang lebih buruk dari kekalahan 0-5 melawan Liverpool pada bulan Oktober, salah satu kekalahan paling memalukan dalam sejarah klub.Seberapa amankah manajernya? Dengan segala hasil negatif, Ralf Rangnick memang hanya memiliki kontrak sampai bulan ini dan penggantinya, Erik ten Hag, akan memiliki tugas besar.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan