Panggung Uefa Champions League bukan hanya menjadi adu gengsi klub-klub terbaik Eropa. Kompetisi ini juga menjadi pembuktian sejumlah juru taktik. Sebut saja saat Jose Mourinho secara mengejutkan mengantarkan FC Porto dan Inter Milan meraih gelar juara Liga Champions. Pencapaian inilah yang membuat banyak pelatih menjadikan Liga Champions sebagai prioritas.
Dari musim ke musim, kompetisi ini juga selalu menghadirkan kejutan. Termasuk salah satunya adalah pelatih-pelatih yang sukses membawa klub dengan status “non-unggulan” tampil memukau. Yuk, simak di bawah ini adalah beberapa nama pelatih yang terbilang cukup sukses pada gelaran Uefa Champions League musim ini, 2019/2020.
Julian Nagelsmann (RB Leipzig)
Kesuksesan Die Roten Bullen RB Leipzig menyisihkan The Lily Whites Tottenham Hotspur di ajang Uefa Champions League kembali membuat nama Julien Nagelsmann melambung. Pasalnya, dia sukses mengantarkan klub asal Jerman itu mencatatkan sejarah baru tampil di babak 8 besar Uefa Champions League.
Untuk sebagian besar masyarakat Jerman, sososk Julian Nagelsmann bukanlah orang baru. Setidaknya dalam 4 musim terakhir. Dimana manajer muda ini memang secara terus menerus mampu mencuri perhatian banyak orang. Terutama dengan prestasi yang sukses ditorehkan anak didiknya.
Sebagai seorang pelatih, Julain Nagelsmann tidak seperti Zidane Zidane maupun Pep Guardiola dengan begitu banyak pengetahuan taktik serta pengalaman dalam dunia sepak bola. Bahkan perjalanan karir sebagai pemain sepak bola Julian Nagelsmann bisa dikatakan hanya “seumur jagung”.
Nagelsmann pernah bermain untuk akademi Augsburg dan juga 1860 Munich. Akan tetapi, perjalanan karirnya harus terhenti di saat usia 19 tahun. Dia mengalami cedera parah yang memaksanya “gantung sepatu” jauh lebih cepat.
Dia pun akhirnya memutuskan untuk kuliah jurusan administrasi bisnis. Namun, kecintaannya pada dunia sepak bola membuatnya kembali kuliah jurusan ilmu olahraga. Dia pun sempat berkarir sebagai seorang assisten pelatih FC Augsburg, bersama dengan Thomas Tuchel.
Julian Nagelsmann akhirnya memutuskan hengkang menuju Hoffenheim di tahun 2012 lalu. Saat itu, Dia menjadi pelatih untuk level U-19 dan U-16. Hanya perlu 2 musim baginya untuk memberikan bukti. Di musim 2013/2014 lalu, dia sukses mengantarkan Hoffenheim meraih gelar juara Liga Jerman U19. Hoffenheim U19 mampu mengalahkan tim-tim tangguh seperti Dortmund U-19 dan juga Bayern Munchen U-19. Kejeniusan Julian Nagelsmann membuat mantan anak didiknya, Tim Wiese menyebutnya dengan “Mini Mourinho”.
Satu musim usai meraih sukses bersama dengan skuad muda Hoffenheim, Nagelsmann memperoleh kontrak untuk mengasuh tim senior untuk mengisi posisi Huub Stevens yang memutuskan mengundurkan diri akibat masalah kesehatan. Dia mulai mengasuh di pertengahan musim 2015/2016 lalu.
Saat itu, Hoffenheim berada di zona merah Bundesliga Jerman dan terpaut 7 angka. Nagelsmann pun memperlihatkan kapasitas dan potensinya. Hingga akhirnya menyelamatkan Hoffenheim dari zona degradasi. 1 Musim selanjutnya, Hoffenheim menjadi kejutan di Bundesliga Jerman di bawah arahan Nagelsmann. Mereka sukses finish di posisi 4 besar dan tampil di ajang Uefa Champions League untuk pertama kali dalam sejarah. Akhirnya, Hoffenheim memberi Nagelsmann kontrak baru yang membuatnya akan bertahan hingga 2021.
Bersama Hoffenheim, Nagelsmann mempunyai catatan memuaskan. Dia mempunyai rasio kemenangan 40,44% dari total 136 pertandingan. Meski tidak sampai 50%, akan tetapi itu sudah sangat luar biasa. Pasalnya saat itu Hoffenheim tidak mempunyai satu pun pemain bintang.
Nagelsmann mulai mengasuh RB Leipzig pada 1 Juli 2019 lalu atau di awal musim ini. Dia pun mendapatkan kontrak hingga Juni 2023 mendatang. Nagelsmann lagi-lagi sukses menggemparkan dunia sepak bola. Dia untuk sukses mengantarkan RB Leipzig tampil di babak 8 besar Uefa Champions League untuk pertama kalinya dengan mengalahkan Tottenham Hotspur di fase 16 besar.
Di musim ini, Nagelsmann telah 8 kali tampil bersama RB Leipzig di ajang Uefa Champions League dengan catatan 5 menang, 2 imbang dan 1 kali kalah. Nagelsmann sukses mengalahkan Tottenham Hotspur dengan skor aggregate 4-0.
Gianpiero Gasperini (Atalanta)
La Dea Atalanta berhasil melanjutkan “magis” mereka. Di bawah arahan Gianpiero Gasperini, Atalanta tampil impresif di ajang Uefa Champions League musim ini.
Atalanta sukses menghajar klub besar Spanyol, Valencia dengan skor telak 4-1 pada pertemuan pertama fase 16 besar Uefa Champions League (20/2) dinihari WIB lalu di Giuseppe Meazza.
Belum banyak yang tahu siapa Gianpiero Gasperini yang memutuskan bergabung bersama Atalanta di tahun 2016 lalu. Dia hanyalah sosok mantan pelatih dari klub “medioker”, Genoa. Selama 3 musim bersama Genoa, Gianpiero Gasperini juga tidak sekalipun bisa membawa timnya finish 4 besar.
Prestasi terbaik Genoa adalah finish di urutan 6 pada musim 2014/2015. Selebihnya, Gianpiero Gasperini juga hanya mampu membawa Genoa finish di urutan ke-14 (2013/2014) dan 10 (2015/2016). Dia pun juga mempunyai catatan negatif saat menukangi Inter Milan. Hingga akhirnya dipecat setelah hanya 5 kali mendampingi Inter Milan.
Baru pada musim 2016/2017, Gasperini mampu mengantarkan Atalanta finish di urutan 4. Kemudian musim berikutnya, Atlanta hanya bisa finish di urutan 7. Dan barulah pada musim 2018/2019, Atalanta berhasil mencatatkan sejarah tampil di ajang Uefa Champions League untuk kali pertama. Di musim ini, Gasperini sukses membawa Atalanta finish di urutan 3.
Di musim 2019/2020 ini, Gianpiero Gasperini sukses membuat Atalanta sangat menakutkan. Mereka sukses meraih kemenangan-kemenangan besar. Termasuk ketika menaklukan Valencia 4-1 pada laga leg 1 Uefa Champions League 2019/2020.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan