Liga Inggris atau EPL sudah memasuki akhir musim saat ini. Namun apa boleh dikata, semenjak mewabahnya virus corona atau covid-19, liga ini terpaksa harus ditunda dan ditiadakan sementara waktu, sehinigga hal ini tentu membuat para pencinta sepak bola, khususnya para penggemar dari klub Inggris sedikit kecewa. Namun, keputusan untuk menunda liga Inggris ini memang tepat demi mengurangi penularan virus corona yang semakin banyak. Pasalnya beberapa pemain maupun pelatih di liga Inggris sudah terindeksi positif corona, seperti Mikel Arteta dan pemain Chelsea Callum Hudson-Odoi.
Kini di akhir pekan tidak ada pertandingan-pertandingan yang tersaji di dalam liga Inggris. Kendati demikian, keputusan ini tentu harus diapresiasi oleh berbagai pihak, khususnya bagi para penggemar dari klub Inggris sendiri. Dengan demikian, setelah ditundanya liga Inggris ini, maka ada baiknya kita melihat sejenak ke belakang performa-performa yang telah dikeluarkan oleh tim Inggris sejauh ini sepanjang jalannya EPL 2019/2020. Salah satu tim yang terbilang sangat konsisten dari awal musim hingga pekan kemarin adalah Liverpool. Tim yang biasanya dijuluki sebagai The Reds tersebut tampil begitu mempesona pada musim ini. Bagaimana tidak, mereka hampir saja mengantongi rekor tak terkalahkan sepanjang jalannya liga Inggris musim ini. Hanya saja sayangnya rekor tersebut harus terpecahkan juga karena Liverpool kalah dari Watford dengan skor 3-0.
Liverpool di Ambang Juara
Performa yang luar biasa dari Liverpool memang tidak terlepas dari peran Jurgen Klopp sebagai sang pelatih. Klopp berusaha semaksimal mungkin untuk merombak skuadnya menjadi tangguh seperti yang sudah kita lihat saat ini. Sehingga pada akhirnya Liverpool berhasil melebarkan jarak sangat jauh dengan Manchester City yang berada di posisi 2 klasemen sementara. Liverpool menjadi kandidat kuat untuk menjadi juara EPL pada musim ini walaupun kompetisi ini sedang diberhentikan untuk sementara waktu.
Musim ini liga Inggris dihiasi dengan persaingan sengit antara ketiga tim yang berada di bawah Liverpool, yaitu Manchester City, Leicester City dan Chelsea. Ketiga tim tersebut sama-sama bermain dengan sangat luar biasa sepanjang jalannya musim ini. Manchester City yang berstatus sebagai sang juara bertahan masih sulit untuk mengejar Liverpool namun mereka harus mempertahankan posisinya agar tidak disalip oleh Leicester. Di sisi lain, Leicester kembali menunjukkan kemampuan terbaiknya di musim ini sehingga pasukan Brendan Rodgers tersebut berhasil masuk ke dalam zona liga champions sampai saat ini. Lalu bagaimana dengan performa dari Chelsea?
Kinerja Lampard di Chelsea
Chelsea atau biasa dijuluki dengan The Blues pada musim ini ditunggangi oleh salah satu legenda pemain mereka sendiri, yaitu Frank Lampard. Musim-musim lalu Chelsea tampil sangat luar biasa di bawah asuhan Antonio Conte. Bahkan, The Blues berhasil menjadi juara liga Inggris di musim 2016/2017. Namun pada akhirnya Chelsea harus berganti pelatih dan pada musim ini Frank Lampard ditunjuk menjadi pelatih The Blues.
Di bawah asuhan Frank Lampard, permainan dari Chelsea memang berjalan dengan sangat bagus di awal musim. Terbukti bahwa The Blues berhasil masuk ke dalam zona liga champions dan masih bertahan sampai saat ini. Namun, di pertengahan musim Chelsea terlihat lengah sehingga mereka hampir saja disalip oleh tim lainnya dan keluar dari zona liga champions.
Sampai pekan ke-29, tercatat Chelsea berhasil mendapatkan 14 kali kemenangan, 6 kali hasil imbang dan 9 kali kekalahan dengan jumlah gol yang berhasil mereka cetak mencapai angka 51 dan jumlah kejebolan sebanyak 39. Jika melihat dari jumlah kejebolan yang didapatkan dari Chelsea, jumlah tersebut lebih banyak di antara tiga tim lainnya di klasemen empat besar, yaitu Liverpool, Manchester City dan Leicester City. Bahkan dibandingkan dengan Sheffield United yang berada di posisi 7, jumlah kejebolan dari Chelsea lebih banyak dibandingkan dengan mereka.
Lini Belakang yang Rapuh
Melihat hasil tersebut, maka tidak bisa dipungkiri, lini pertahanan dari The Blues pada musim ini patut menjadi perhatian yang serius, terutama oleh Frank Lampard. Memang, sejauh ini lini pertahanan dari The Blues terlihat sangat rapuh. Antonio Rudiger, Kurt Zouma, Cesar Azpilicueta, Marcos Alonso dan para pemain bertahan lainnya terkadang bermain tidak terlalu disiplin. Sehingga wajar saja apabila presentase kejebolan dari The Blues sangat banyak.
Lampard masih memiliki waktu untuk dapat membenahi rapuhnya barisan pertahanan dari skuadnya. Hal ini perlu dilakukan tentu demi menyempurnakan performa dari The Blues. Pasalnya apabila melihat lini depan The Blues, mereka bermain dengan cukup baik sejauh ini. Namun lagi-lagi jika dibandingkan dengan tiga tim lainnya di klasemen empat besar, Chelsea menjadi tim yang mencetak gol dengan jumlah yang sangat sedikit.
Produktivitas dari Chelsea memang belum terlihat luar biasa sepanjang musim ini. Mereka terkadang bermain tanpa gol dan berakhir imbang atau bahkan berakhir dengan kekalahan. Hal ini disebabkan oleh striker Chelsea yang kian kurang performanya. Sebut saja Tammy Abraham. Pemain asal Inggris tersebut sempat menghebohkan pencinta sepak bola dengan ketajamannya yang luar biasa. Namun, sayangnya performa dari Abraham tidak berjalan konsisten.
Lampard tentu harus membenahi lini depan dan lini pertahanan Chelsea di musim depan supaya The Blues dapat meraih gelar juara. Ikuti terus info Liga Inggris di SBOTOP.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan