Petenis muda asal Polandia Iga Swiatek berhasil mengalahkan Sofia Kenin dengan angka 6-4, 6-1. Hasil ini menjadikannya sebagai juara French Open 2020 untuk tunggal putri. Sekaligus dirinya menjadi juara gelar tunggal Grand Slam pertama untuk negaranya.
Iga Swiatek berhasil mengalahkan petenis Amerika Serikat Sofia Kenin. Hasil ini membuatnya menjadi juara Prancis Terbuka termuda dalam hampir 30 tahun.
Swiatek yang berusia 19 tahun berada di rangking 54. Dirinya berhasil mengalahkan lawannya yang memiliki ranking lebih tinggi.
“Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi. Ini luar biasa bagi saya, ini gila,” ujar Swiatek usai merayakan kemenangannya.
Ya, ini merupakan pencapaian luar biasa bagi Swiatek. Dirinya pada dua tahun lalu, pernah memenangkan Grand Slam junior di Wimbledon. Dan kini dirinya meraih pencapaian yang lebih tinggi.
Swiatek merupakan juara French Open putri termuda sejak Monica Seles mengangkat trofi saat berusia 18 tahun pada 1992.
“Ini gila bagi saya karena saya menyaksikan Rafael Nadal mengangkat trofi setiap tahun dan sekarang saya berada di tempat yang sama,” ungkapnya tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
Swiatek menjadi juara Roland Garros putri kedua yang tidak diunggulkan di era Terbuka. Sebelumnya Jelena Ostapenko merebut gelar ini secara mengejutkan pada tiga tahun lalu. Dia juga menjadi juara besar kesembilan pertama kali dalam 14 Grand Slam terakhir.
Sementara juara Australia Terbuka Sofia Kenin, 21, berusaha menjadi wanita pertama yang merebut dua Grand Slam di tahun yang sama sejak Angelique Kerber melakukannya pada 2016. Namun upayanya itu dihentikan oleh Swiatek. Kenin pun tidak segan memuji penampilan Iga Swiatek.
Kematangan di Usia Muda
Pencapaian Iga Swiatek di French Open 2020 ini luar biasa. Sekalipun masih dengan usia yang begitu muda, dirinya berhasil menunjukkan bahwa dirinya memiliki mental bertanding yang baik.
Di babak awal, Swiatek memenangkan 12 dari 15 poin pertama untuk unggul 3-0. Sempat Kenin membalas ketika Swiatek melakukan kesalahan ganda sehingga kemudian skor menjadi 3-3. Namun kemudian Kenin tidak mampu membuat servis yang bagus dan set pertama pun dimenangkan oleh Swiatek dengan skor 5-3.
Kenin sebetulnya tampil bagus dalam laga final ini. Dirinya mampu melakukan sejumlah pukulan yang berbahaya. Selain itu, pada set kedua Kenin juga melakukan servis yang cukup baik. Namun Swiatek bisa tampil konsisten. Dirinya mengandalkan pukulan backhand yang membuatnya unggul 2-1 pada set kedua.
Kenin kemudian sempat meminta waktu agar bisa mendapatkan perawatan atas paha kirinya. Setelah itu, Swiatek makin tidak terbendung dan mudah untuk bisa mematahkan servis Kenin.
Swiatek memenangkan delapan poin berikutnya dan membuat kedudukan menjadi 5-1. Ini sebuah kemenangan yang bersejarah baginya.
“Saya hanya konsisten secara mental. Saya hanya ingin bermain agresif seperti di babak sebelumnya. Ini benar-benar membuat stres saya, sangat sulit,” ujar Swiatek mengomentari hasil pertandingan ini.
Swiatek Tak Kalah Satu Set Pun
Yang lebih luar biasa dari pencapaian Swiatek ini adalah dirinya tidak pernah kehilangan satu set pun dalam turnamen di Roland garros ini. Sebuah permaianan yang laur baisa seperti yang ditunjukkan di final dengan mengalahkan Sofia Kenin dengan skor 6-4, 6-1. Swiatek dengan penuh leluasa bisa mengontrol jalannya pertandingan dan menuntaskan perlawanan Kenin dalam waktu satu jam 24 menit.
Swiatek pun mencetak sejarah baru sebagai petenis tunggal p[utri Polandia pertama yang berhasil merengkuh gelar Grand Slam. Walau tidak diunggulkan, namun dirinya bisa menjungkirbalikkan semua prediksi dan menjadi juara.
Dengan usianya yang abru 19 tahun jelas apa yang diraih Swiatek ini luar biasa. Dirinya berhasil masuk ke dalam jajaran petenis termuda yang pernah menjuarai turnamen bergengsi ini. Seperti yang dilakukan oleh Monica Seles di tahun 1992 saat menjuarai gelar ini di usia 18 tahun.
Meski begitu Swiatek merendah bahwa apa yang dilakukannya ini belum apa-apa. Dirinya masih memiliki tantangan agar bisa tampil konsisten di turnamen-turnamen berikutnya.
Sementara Sofia Kenin tampak sedih dengan kekalahannya ini. Terlihat dirinya menangis. Memang dirinya telah berusaha keras. Namun Swiatek berhasil tampil lebih baik.
Meski kalah, Kenin tetap memuji permainan bagus Swiatek. Kenin mengucapkan selamat atas kemenangan Swiatek. Diakuinya petenis Polandia itu memang tampil luar biasa.
Ya, itulah hasil pertandingan final tunggal putri Perancis Terbuka 2020. Iga Swiatek pantas meraih pencapaian hebat ini.
Ikuti terus bursa taruhan tenis di SBOTOP.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita TENIS dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan