Mencari aksi seru lainnya?

SBOTOP memiliki banyak hal untuk Anda

Kunjungi www.sbotop.com
untuk melihat game menarik dan penawaran eksklusif

Untuk informasi lebih lanjut:
Email kami di [email protected]

KUNJUNGI SEKARANG

SBOTOP APP Welcome Freebet – ID

Italia Gagal Total di EURO 2024

Analisis Italia Gagal di EURO 2024 

Italia yang berstatus juara bertahan gagal total di gelaran EURO 2024, mereka harus gugur di babak 16 besar setelah kalah dari Swiss dengan skor dua gol tanpa balas. Atas kekalahan tersebut mereka gagal menyamai prestasi empat tahun lalu yang berhasil menjadi juara.     

Dengan pelatih anyar Spalletti, Italia memulai gelaran EURO 2024 ini dengan laga melawan Albania di grup B. Tertinggal lebih dahulu dalam kurun kurang dari satu menit jalannya laga, Italia akhirnya bisa berbalik unggul lewat dua gol yang dilesakkan oleh Barella dan Bastoni.   

Kemenangan dengan skor 2-1 pun menjadi modal yang bagus untuk Italia sebelum berhadapan dengan Spanyol di laga kedua. Big match pun tersaji pada Jumat (21/6) malam WIB, laga Spanyol melawan Italia yang seharusnya berlangsung seru nyatanya berlangsung dengan dominasi Spanyol di sepanjang laga.   

Italia yang diserang habis-habisan di 90 menit waktu normal akhirnya kalah dengan skor 1-0 setelah Calafiori mencetak gol bunuh diri hasil dari umpan silang Nico Williams. Dari pertandingan ini, kelemahan Italia sangat terlihat dan permainan mereka mulai diragukan.     

Di laga terakhir fase grup, Italia berhadapan dengan Kroasia, bagi Kroasia ini adalah laga penentuan untuk mereka lolos ke babak selanjutnya atau tidak karena hanya memperoleh satu poin hasil dari laga imbang melawan Albania. Usaha keras Kroasia pun baru membuahkan hasil di babak kedua.    

Luka Modric yang gagal mengeksekusi penalti akhirnya dapat mencetak gol satu menit kemudian setelah serangan beruntun yang dilakukan Kroasia. Kemenangan di depan mata Kroasia pun harus pupus setelah pemain pengganti Italia Zaccagni mencetak gol di masa injury time yang memaksa pertandingan berakhir dengan skor imbang 1-1.   

Italia pun lolos dengan status runner-up, sedangkan Kroasia harus gugur karena hanya meraih dua poin dari tiga laga dan tidak bisa bersaing dengan tim lain untuk mendapatkan status peringkat tiga terbaik. Di babak 16 besar Italia berhadapan dengan Swiss yang menjadi runner-up grup A.  

Statistik Italia di EURO 2024
Spalletti harus bertanggung jawab atas kegagalan Italia di EURO 2024

Pada laga penting tersebut sang pelatih Spalletti tetap kekeh memakai pola empat bek yang mana pola tersebut terbukti tidak berjalan pada laga melawan Spanyol di laga kedua fase grup. Perubahan mengejutkan pun terjadi dengan tidak ada nama Jorginho di susunan pemain utama dan digantikan Nicola Fagioli yang jarang bermain untuk Juventus di Serie A.   

Tak cukup sampai disana, Spalletti pun mengganti Pellegrini yang kerap bermain dan digantikan oleh pemain senior El Shaarawy untuk mengisi pos sayap kanan. Sejak awal laga Italia tertekan dengan permainan sporadis yang ditampilkan Swiss.

Dengan lini tengah Swiss yang compact dan diisi oleh Granit Xhaka dan Remo Freuler praktis Italia kalah dan Barella yang kewalahan untuk menjadi satu-satunya pemain yang menjadi titik permainan Italia dalam laga tersebut. Swiss berhasil membuka keunggulan di menit ke-37’.   

Remo Freuler berhasil datang dari lini kedua dan menerima umpan tarik dari Aebischer untuk meneruskan bola yang akhirnya masuk ke gawang Donnarumma. Dalam gol tersebut Nicola Fagioli gagal dalam membaca gerakan Freuler yang tiba-tiba merangsek masuk ke kotak penalti Italia.  

Italia kesusahan untuk mencetak gol usai tertinggal, malah di babak kedua Donnarumma harus memungut bola dari gawang untuk kedua kalinya setelah Ruben Vargas berhasil mencetak gol indah dengan plesing cantik yang gagal diantisipasi oleh kiper PSG tersebut.

Skor 2-0 bertahan hingga akhir laga, Italia yang berstatus juara bertahan gagal total di EURO 2024 dan permainan mereka jauh menurun dari apa yang mereka tampilkan empat tahun silam. Spalletti tentunya menjadi orang yang sangat bertanggung jawab atas gagalnya Italia.

Meski juara di Napoli, Spalletti tampaknya harus lebih peka dengan pemainnya saat membesut Gli Azzurri. Di Napoli ia sukses mengantarkan tim Naples tersebut menjadi juara Serie A dengan pake formasi empat bek dengan striker ganas di lini depan. 

Masalahnya pola tersebut tidak bisa ditampilkan Spalletti di skuad Italia saat ini, keterbatasan pemain menjadi alasan mengapa pola permainan Spalletti tidak berjalan dan akhirnya gagal total. Ia dinilai terlalu memaksakan skema permainannya dengan skuad Italia yang terbatas.

Italia yang identik dengan skema tiga bek, diubah total oleh Spalletti dengan skema empat bek. Di Lorenzo menjadi pemain andalan Spalletti untuk bermain di Full bek kanan meski ia selalu keteteran, Full bek kiri pun sama saja, Di Marco terlihat tak terlalu terbiasa dengan posisinya karena ia selalu bermain sebagai wing bek kiri bersama Inter. 

Italia pun tidak memiliki lini tengah yang solid, usai Tonali mendapat hukuman bermain, mereka praktis hanya mengandalkan Barella dan pemain gaek Jorginho. Verratti pun tidak dilibatkan dalam EURO 2024 karena dianggap telah habis. 

Lalu yang terpenting adalah Italia tidak mempunyai lini depan yang tajam, Chiesa terus diandalkan Spalletti, padahal di Serie A bersama Juventus musim ini ia ‘hanya’ mencetak sembilan gol dan tiga assist dalam 33 laga. Scamacca dan El Shaarawy bahkan lebih buruk tapi tetap dipaksakan oleh Spalletti untuk bermain mengisi lini depan.

Spalletti seharusnya bisa lebih jeli untuk memasukan pemain-pemain yang cocok dengan pola permainannya. Apabila ia ingin memakai pola 4-3-3, mau tak mau ia harus mencari gelandang petarung dan pemain depan yang tajam untuk mendukung taktik yang ia gunakan.  

   

●●●

Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan

Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan

Ikuti kami di Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube

Chat Langsung